Warning: Parameter 2 to __search_by_title_only() expected to be a reference, value given in /www/wwwroot/phoenixhillna.org/wp-includes/class-wp-hook.php on line 308

Warning: Parameter 2 to __search_by_title_only() expected to be a reference, value given in /www/wwwroot/phoenixhillna.org/wp-includes/class-wp-hook.php on line 308
√Cara melatih kucing buang kotoran di bak pasir

Cara melatih kucing buang kotoran di bak pasir

Anda sering mengalami kesulitan dalam melatih kucing untuk membuang kotoran di bak pasir untuk buang kotoran yang sudah Anda sediakan? Berikut ini adalah cara melatih kucing agar terbiasa buang kotoran pada tempatnya, yakni bak berpasir yang sudah Anda sediakan.

1. Taruh bak pasir kucing di tempat sepi.

Kucing lebih senang buang air di tempat yang jauh dari suara-suara berisik atau lokasi terjadinya banyak tindakan. Meski demikian, kucing juga tidak suka buang air di tempat-tempat yang tidak terjangkau.

  • Pastikan kucing Anda bisa mengakses kotak kotorannya secara fisik. Jangan letakkan kotak di rak yang tinggi atau area yang sulit diraih jika ia tua dan sulit melompat atau memanjat.
  • Hindari area-area yang ramai atau penuh lalu lintas. Jangan letakkan kotak kotoran di sebelah mesin cuci atau koridor yang ramai dan sering dilintasi orang. Kucing ingin kedamaian dan privasi, tetapi juga kenyamanan.
  • Jangan letakkan kotak kotoran kucing dalam jarak yang dekat dengan piring makan atau airnya. Hal ini bisa membuat kucing Anda tidak ingin menggunakannya.

2. Taruh kucing di dalam bak pasirnya sesaat setelah makan.

Anda juga bisa meletakkannya di dalam kotak segera setelah ia bangun dan bermain, karena saat-saat ini merupakan waktu ketika kucing paling perlu buang kotoran. Meletakkan kucing di dalam kotak kotorannya di saat-saat ia perlu buang hajat, seperti setelah makan atau baru bangun tidur, bisa membantu mengingatkannya bahwa ia harus menggunakan kotak tersebut setiap kali ia kebelet.

3. Jaga agar kotak kotorannya tetap bersih. Kucing tidak akan mau menggunakan kotak kotoran yang kotor, dan mungkin memilih buang hajat di seluruh bagian rumah.

  • Kenakan sarung tangan karet saat menangani kotoran kucing, untuk memperkecil risiko terkena toksoplasmosis.
  • Bersihkan kotoran serta tumpukan alas air seni dari kotak kotoran setiap hari. Cuci tangan secara menyeluruh setelah Anda menanganinya, bahkan jika Anda mengenakan sarung tangan.
  • Lakukan pembersihan menyeluruh sekali seminggu. Hal ini mencakup membuang alas kotoran yang lama, mencuci kotak dengan detergen lembut, membilas sabunnya secara menyeluruh, membersihkan kotak dengan komplet, dan menuangkan lapisan alas segar yang baru. Anda hanya boleh menambahkan alas setebal sekitar lima hingga tujuh sentimeter saat mengisi ulang kotak kotorannya.

4. Gunakan kotak kotoran yang akan disukai kucing Anda.

Ada berbagai jenis kotak kotoran untuk kucing, yang dibuat dari berbagai tipe bahan yang berbeda. Faktor terpenting adalah mencari kotak yang ingin digunakan kucing Anda. Kebanyakan kucing memilih kotak kotoran yang tidak beraroma dan menggumpal. Meski demikian, kucing Anda mungkin punya selera berbeda, terutama jika ia diadopsi dan menjadi terbiasa terhadap sesuatu di rumah sebelumnya. Lihat apa yang membuat kucing Anda merespons dan sesuaikan dengan baik.

  • Tipe kotak kotoran yang paling umum adalah yang dari tanah liat, gumpalan, kristal/gel silika, dan kotak kotoran yang bisa terurai secara biologis.
  • Ganti kotak kotoran secara bertahap daripada sekaligus, untuk meminimalisir rasa terkejut dan kebingungan pada kucing ada.
  • Campurkan sedikit alas kotoran dengan alas kotoran lama setiap hari, selama tiga hingga lima hari. Jika Anda mengganti alas kotoran secara bertahap, kucing tidak akan menyadari perbedaannya.
  • Jika kucing Anda terus buang hajat di tanaman berpot, ia mungkin lebih memilih menggunakan tanah daripada alas kotoran. Hal ini terutama bisa menjadi masalah bagi kucing yang terbiasa hidup di luar ruangan. Cobalah mengisi kotak kotoran Anda dengan tanah tumbuhan dan lihat apakah kucing akan menggunakannya.

5. Hadiahi kucing Anda jika ia menggunakan kotak kotoran. Puji dirinya dengan segera setelah ia buang hajat di kotak tersebut. Hal ini akan mengembangkan kebiasaan positif dan mengajarkan dirinya bahwa kotak tersebut adalah tempat yang benar baginya untuk buang hajat.

6. Jangan hukum kucing jika ia buang hajat di luar kotak kotoran. Pembelajaran negatif tidak akan berhasil, dan malah mungkin bisa membuat kucing Anda menghindari kotak tersebut.

  • Jika kucing buang hajat di luar kotak, Anda harus segera mencuci permukaan tempatnya buang hajat dengan pembersih berbahan dasar enzim yang bisa menetralkan bau. Jika kucing Anda bisa mencium aroma urin di karpet, ia mungkin mulai menghubungkan titik pada karpet tersebut dengan kebiasaan buang hajat.
  • Jika kucing melewati kotoran di luar kotak, ambil kotoran tersebut (dengan handuk kertas atau sarung tangan) dan masukkan ke dalam kotak kotoran. Hal ini akan memberikan petunjuk bagi kucing Anda agar kali berikutnya ia menggunakan kotak kotoran.
  • Cobalah membuat area buang hajat yang salah menjadi tidak terlalu diinginkan oleh kucing Anda. Jika kucing punya bagian rumah yang biasanya menjadi lokasi ia membuang hajat alih-alih melakukannya di dalam kotak kotoran, rentangkan lembaran perak atau dobeltip pada lokasi tersebut agar ia tidak buang air di sana.

7. Cobalah melatih kucing dengan mengurungnya sebagai pilihan terakhir. Jika kucing memiliki kecenderungan kuat untuk menghindari kotak kotoran dan tidak ada cara melatihnya yang berhasil, Anda bisa mengurungnya dalam sebuah ruangan bersama kotak kotoran. Ia mungkin akan memahami bahwa ia harus menggunakan kotak tersebut.

  • Cara ini hanya boleh digunakan sebagai pilihan terakhir, saat tidak ada cara lain yang berhasil.
  • Jangan kurung kunci pada ruangan kecil dalam jangka waktu yang lama. Hal ini adalah tindakan yang kejam.
  • Pastikan kucing Anda punya makanan, air, dan ranjangnya di dalam ruangan, selain kotak kotoran. Tempatkan kotak kotoran pada sisi ruangan yang berlawanan dengan tempat makanan, air, dan tempat tidurnya.
  • Jika ia buang air di atas lantai, ambil kotoran dan masukkan ke kotaknya agar ia bisa mendapatkan tanda untuk kembali ke tempat yang benar. Jika kucing Anda senang buang air pada lapisan substrat, seperti tanah atau karpet, dan menolak menggunakan kotak kotoran, maka masukkan substrat di dalam kotak tersebut. Jika diperlukan, belilah beberapa lapis potongan karpet dan tempatkan di dalam kotak. Setelah kucing menggunakan kotak dengan karpet di dalamnya, mulailah memercikkan kotoran kucing di atas karpet tersebut agar ia tahu. Ganti karpet yang sudah basah dengan karpet baru di dalam kotak.

Article provided by wikiHow, a wiki that is building the world’s largest and highest quality how-to manual. Please edit this article and find author credits at the original wikiHow article on How to Train a Cat. Content on wikiHow can be shared under a Creative Commons License.

Leave a Comment