Melihat tingkah polah anak kucing persia, apalagi jika baru berumur 2-3 bulan, serta jumlahnya lebih dari seekor, tentu sang pemilik akan merasa gemas, bahagia, dan sangat terhibur. Namun tak mudah untuk merawat kucing persia pada umur tersebut, karena kita kerap menghadapi beberapa kendala.

Sebelumnya, phoenixhillna.org sudah pernah menjelaskan bagaimana tips merawat anak kucing yang baru lahir (lihat di sini) serta apa saja makanan terbaik untuk anak kucing yang baru lahir. Kali ini kita fokus pada tips perawatan anak kucing persia umur 2-3 bulan.
Ketika anak kucing berumur 4-6 minggu, induk kucing akan mulai menyapih mereka secara bertahap. Pada umur tersebut, cadangan air susu induk makin sedikit. Setelah melewati umur enam minggu, anak kucing mulai mengkonsumsi makanan padat dan tidak hanya mengandalkan air susu induknya.
Biasanya, sebagian catlovers akan menyapih anak kucing pada umur 8 minggu (hampir 2 bulan), tapi ada pula yang menggunakan patokan umur 12 minggu (hampir 3 bulan).
Dengan pemahaman ini, maka anak kucing persia umur 2-3 bulan bisa dalam kondisi belum maupun sudah disapih. Tentu perawatan anak kucing yang sudah disapih agak berbeda dari anak kucing yang sudah disapih, kendati perbedaannya tidak terlalu banyak.
Untuk anak kucing yang sudah disapih, maka perawatannya harus lebih khusus, karena kucing sangat mengandalkan campurtangan pemilik maupun perawatnya. Dengan perawatan optimal, anak kucing persia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Nah, berikut ini cara merawat anak kucing persia umur 2-3 bulan:
1. Jika belum disapih, jaga kesehatan induknya
Khusus untuk anak kucing yang belum disapih, hal pertama yang harus diperhatikan adalah menjaga kondisi kesehatan induknya. Mengapa? Meski tak lagi mengandalkan air susu induknya, anak kucing yang belum disapih tetap akan menyusui pada induknya. Itu yang harus diingat!
Konsekuensinya, jika induk terkena penyakit tertentu (apalagi bersifat menular), maka anak-anaknya berpeluang terkena penyakit yang sama. Karena itu, kesehatan induk harus selalu dijaga, antara lain dengan memberikan asupan makanan yang bergizi dan menjaga kebersihan lingkungan atau tempat tinggalnya.
2. Berikan makanan bergizi untuk anak kucing
Karena sudah tak lagi mengandalkan air susu induknya, maka anak kucing harus mendapat makanan bergizi. Anda dapat memberinya susu formula khusus anak kucing, agar kebutuhan vitamin, mineral, protein, dan sumber gizi lainnya selalu terpenuhi.
Sangat tidak dianjurkan untuk memberikan susu sapi kepada anak kucing, karena bisa menimbulkan mencret (diare), terkecuali apabila susu sapi tersebut memenuhi persyaratan tertentu seperti dijelaskan di sini.
Daripada berisiko tinggi, lebih baik menggunakan susu formula khusus anak kucing yang dapat dibeli di petshop terdekat, atau bisa meminta rekomendari dari dokter hewan.
Selain susu formula, anak kucing juga sudah bisa mengkonsumsi makanan padat. Di pasaran tersedia berbagai merek makanan khusus anak kucing (kitten food). Pilihlah kategori tersebut, sebab memiliki nilai gizi sesuai dengan umurnya, bukan makanan kucing dewasa (adult).
Jangan lupa, sediakan pula air minum yang bersih dan sehat untuk anak kucing piaraan Anda. Wadah / tempat air minum juga harus dijaga kebersihannya, dan ditempatkan pada posisi agak rendah, agar mudah dijangkau anak kucing.
Pada umumnya, anak kucing yang rewel suka bermain dengan air. Dia akan menarik-narik tempat air minum. Karena itu, pilihlah tempat air minum yang cukup berat agar airnya tidak mudah tumpah.
3. Sediakan hunian yang nyaman
Hunian / tempat tinggal anak kucing harus nyaman dan selalu terjaga kebersihannya. Anda tak boleh mengabaikan hal ini, karena hunian yang kotor sangat membahayakan bagi kesehatan kucing. Hunian yang tidak nyaman akan membuat anak kucing mudah stres dan tidak betah tinggal di dalamnya.
Pada umur 2-3 bulan, anak kucing persia masih sangat lincah-lincahnya, dan gemar bermain. Karena itu, pastikan ruangan di dalam hunian cukup luas dan selalu dijaga agar tidak lembab.
Agar suasana di dalamnya terasa nyaman, lantai tempat tinggal / hunian perlu dilapisi kain / selimut. Berikan pula lampu untuk penerangan, sekaligus penghangat bagi tubuh anak kucing.
4. Sediakan aksesoris pendukung
Kucing, baik anak maupun dewasa, suka buang kotoran (pups) pada media pasir. Karena itu, hunian / tempat tinggalnya juga perlu diberi aksesoris pendukung berupa litter tray / box untuk tempat buang air besar.
Pasir yang digunakan sebaiknya bukan berasal dari kebun / pekarangan, melainkan pasir khusus yang banyak dijual di petshop. Litter tray dilapisi dulu dengan kertas koran, setelah itu baru ditaburi pasir khusus. Letakkan litter tray pada tempat yang mudah dijangkau, dan harus selalu dibersihkan secara berkala.
5. Lakukan vaksinasi, berikan obat-obatan tertentu
Vaksinasi merupakan langkah pencegahan utama agar kucing tidak terserang penyakit tertentu yang bersifat membahayakan. Selama ini, ada tiga jenis vaksin yang biasa diberikan kepada kucing persia, yakni vaksin tricat, vaksin tetracat, dan vaksin rabies.
Selengkapnya, lihat Tiga jenis vaksin untuk kucing persia dan anggora
Selain itu, anak kucing juga perlu diberi obat-obatan tertentu. Yang paling sering diberikan dalam hal ini adalah obat cacing. Sebab banyak kucing yang rakus makannya, tapi justru terlihat kurus. Dugaan terkuat, kucing mengalami cacingan.
Lihat juga Tips mengatasi kucing cacingan
Untuk pemberian obat cacing, Anda dapat melakukannya sendiri di rumah. Namun untuk melakukan vaksinasi, sebaiknya bawa kucing Anda ke dokter hewan terdekat.
Selain kelima upaya di atas, ada satu hal lagi yang tak boleh dilupakan dalam perawatan anak kucing persia, yakni rawatlah dengan penuh kasih sayang. So, sering-seringlah berinteraksi dengan piaraan di rumah, agar kucing pun mengenali Anda dengan baik. (*)
Semoga bermanfaat.